Harga emas akhirnya menjulang ke tingkat tertinggi. Di London, misalnya, harga logam mulia ini menyentuh angka di atas 1.300 dollar AS atau setara dengan Rp 11,6 juta per ons. "Ini untuk pertama kalinya harga di puncak tertinggi," tulis media massa seperti AP dan AFP, kemarin.
Kekhawatiran terhadap dampak krisis perekonomian dunia memang memicu kenaikan harga emas. Tak cuma itu, posisi lemah dollar AS terhadap euro juga membuat emas dihargai amat tinggi. Kini, dollar AS memang turun satu persen terhadap euro.
Sejenak menengok ke belakang, harga emas meningkat lima kali dalam sepuluh tahun terakhir. Pada 2000, misalnya, harga emas meningkat dari posisi 258 dollar AS atau sekitar Rp 2,3 juta per ons.
Ketimbang alat investasi lainnya, emas memang dianggap paling "aman" untuk penanaman modal. Ini yang membuat emas, kemudian, menjadi primadonna.
Pemicu kenaikan harga emas lainnya ternyata lebih teknis alasannya. Emas dihargai dengan menggunakan dollar AS. Lalu, setiap penurunan dollar AS membuat emas lebih murah jika pembeli menggunakan mata uang lain.
Laporan terakhir Dewan Emas Dunia tentang pasar emas, selanjutnya, memperkirakan permintaan yang tetap kuat dari pembeli perhiasaan di dua pasar yang paling cepat berkembang, India dan China. Kondisi ini akan membuat harga emas tetap tinggi.
Source : Kompas.com
No comments:
Post a Comment